Adapun tujuan menyusun resume yang efektif adalah agar Anda mendapatkan panggilan kerja. Panggilan kerja ini bisa bermacam-macam bentuknya, ada recruiter yang langsung memanggil untuk mengikuti serangkaian tes (wawancara, tes bakat, psikotes, tes kesehatan, dll), ada juga recruiter yang memulai rangkaian tes tersebut dengan wawancara awal. Setelah itu recruiter akan merekomendasikan calon pelamar, yang memenuhi kriteria, untuk mengikuti tes-tes selanjutnya. By the way, apapun tipe panggilan kerja yang dilakukan, tetap ada sesi wawancara dengan calon pelamar.
Tujuan umum dari dilakukannya sebuah wawancara adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana level pribadi Anda.
2. Mempelajari lebih dalam kualifikasi yang Anda miliki.
3. Mengumpulkan informasi apa saja yang relevan dari diri Anda yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Menyediakan informasi tambahan mengenai posisi kita dalam organisasi.
5. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar siapa yang secara spontan menerima pekerjaan yang ditawarkan.
Wawancara yang Anda lakukan 75% dipengaruhi oleh kesiapan mental dan 25% oleh kemampuan Anda mengaitkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan pengalaman yang Anda miliki. Wawancara termasuk bagian yang paling penting dalam sebuah proses rekrutmen karyawan. Keberhasilan dalam sesi wawancara adalah poin penting bagi keberhasilan Anda dalam proses seleksi.
INTERVIEW ADALAH PELUANG EMAS
Memfokuskan diri pada persiapan dan tips-tips interview akan mampu membangun rasa percaya diri yang dibutuhkan pada saatnya tiba. Interview memberikan kesempatan kepada Anda untuk menjelaskan dengangaya dan kata-kata sendiri, mengenai pengalaman apa saja yang Anda miliki, memampuan dan hal penting yang memungkinkan Anda menjadi salah satu kandidat terbaik dalam organisasi mereka. Sebagai tambahan, wawancara juga memberikan peluang pada Anda untuk mendemonstrasikan kemampuan probadi, profesionalisme dan gaya atau cara kerja.
PERSIAPAN WAJIB
Wawancara dapat dianalogikan dengan pertempuran, untk bisa memenangkan pertempuran tersbut Anda harus mengetahui siapa yang Anda hadapi, serta megantur senjata apa yang akan digunakan untk mengatasi serangan yang dilakukan oleh lawan Anda. Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1. Pelajari posisi yang Anda lamar, posisi dalam struktur organisasi, job description dan perannya dalam organisasi.
2. Ketahui lebih dalam perusahaan yang Anda lamar. Anda dapat memperoleh informasi tersbut dari :
a. Surat kabar, news letter
b. Web site resmi perusahaan
c. Saudara yang bekerja di perusahaan tersebut
d. Produk-produk yang ada di pasaran
e. Iklan.
3. Pelajari tipe-tipe pertanyaan yang diajukan
4. Perhatikan dengan seksama lokasi dan waktu wawancara, jangan sampai Anda terlambat karena putar-putar mencari lokasi.
5. Bawa dokumen penting Anda, terutama yang sesuai dengan surat lamaran yang dikirim.
6. Bawa surat referensi atau rekomendasi apa bila memungkinkan
7. Siapkan berapa jumlah gaji yang diinginkan
INGAT NAMA PEWAWANCARA
Sepertinya mengingat nama si pewawancara tidaklah penting, namun dalam hubungan yang cukup singkat itu Anda diharapkan bisa memberikan kesan positif. Dengan menyebut nama interviewer pada setiap menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan akan membuat interviewer merasa dihargai. Coba bandingkan antara kedua bentuk pertanyaan berikut ini :
Sang interviewer berkata : “apakah ada yang ingin Anda tanyakan?”, selanjutny Anda bertanya
Contoh :
1. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong?"
2. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong, Pak Roy?"
Selain merasa dihargai, interviewer akan menilai bahwa Anda konsentrasi, antusias dan benar-benar memperhatikan apa yang mereka tanyakan.
DON’T USE “YES” & “NO” ANSWEER
Usahakan agar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, jangan berhenti pada kata-kata “ya” dan “tidak” saja. Jawaban “ya” dan “tidak” adalah jawaban mati, dan menggambarkan kedangkalan ilmu/pengetahuan Anda. Sebuah jawaban peretanyaan harus disertai dengan jawaban yang lebih mendetil dan diskriptif. Siapkan diri Anda dengan pengetahuan-pengetahuan sederhana seputar posisi yang dilamar. Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan bersifat jebakan dan membuat Anda kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaannya. Tetapi yang harus menjadi pedoman adalah sebisa mungkin mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang Anda miliki dan mengkonversinya sehingga informasi yang disampaian cukup relevan dengan pertanyaannya.
Contoh pertanyaan :
Interviewer : “Apakah Anda pernah menduduki jabatan supervisor penjualan?”
Jawaban #1 : “Tidak, belum pernah”
Jawaban #2 : “Saya beberapa kali memimpin tim dalam proyek penjualan, bersama dengan beberapa salesperson, SPG dan Merchandiser, khususnya untuk modern market dan terbukti sukses meningkatkan pangsa pasar dari 10% menjadi 40%”.
Penjelasan :
Pada jawaban pertama, Anda langsung menjawab”Tidak”, sehingga akan langsung mendapat penilaian bahwa Anda tidak qualified atau tidak memenuhi syarat. Tetapi pada jawaban yang kedua, Anda tidak secara langsung menjawab tidak, tetapi Anda mengkonversi pengalaman menjalankan tugas supervisor, meskipun belum pernah menduduki jabatan tersebut, dan hasil yang dicapai pun adalah hasil kerja sama tim. Dan Anda tidak berbohong.
Tujuan umum dari dilakukannya sebuah wawancara adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana level pribadi Anda.
2. Mempelajari lebih dalam kualifikasi yang Anda miliki.
3. Mengumpulkan informasi apa saja yang relevan dari diri Anda yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Menyediakan informasi tambahan mengenai posisi kita dalam organisasi.
5. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar siapa yang secara spontan menerima pekerjaan yang ditawarkan.
Wawancara yang Anda lakukan 75% dipengaruhi oleh kesiapan mental dan 25% oleh kemampuan Anda mengaitkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan pengalaman yang Anda miliki. Wawancara termasuk bagian yang paling penting dalam sebuah proses rekrutmen karyawan. Keberhasilan dalam sesi wawancara adalah poin penting bagi keberhasilan Anda dalam proses seleksi.
INTERVIEW ADALAH PELUANG EMAS
Memfokuskan diri pada persiapan dan tips-tips interview akan mampu membangun rasa percaya diri yang dibutuhkan pada saatnya tiba. Interview memberikan kesempatan kepada Anda untuk menjelaskan dengan
PERSIAPAN WAJIB
Wawancara dapat dianalogikan dengan pertempuran, untk bisa memenangkan pertempuran tersbut Anda harus mengetahui siapa yang Anda hadapi, serta megantur senjata apa yang akan digunakan untk mengatasi serangan yang dilakukan oleh lawan Anda. Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1. Pelajari posisi yang Anda lamar, posisi dalam struktur organisasi, job description dan perannya dalam organisasi.
2. Ketahui lebih dalam perusahaan yang Anda lamar. Anda dapat memperoleh informasi tersbut dari :
a. Surat kabar, news letter
b. Web site resmi perusahaan
c. Saudara yang bekerja di perusahaan tersebut
d. Produk-produk yang ada di pasaran
e. Iklan.
3. Pelajari tipe-tipe pertanyaan yang diajukan
4. Perhatikan dengan seksama lokasi dan waktu wawancara, jangan sampai Anda terlambat karena putar-putar mencari lokasi.
5. Bawa dokumen penting Anda, terutama yang sesuai dengan surat lamaran yang dikirim.
6. Bawa surat referensi atau rekomendasi apa bila memungkinkan
7. Siapkan berapa jumlah gaji yang diinginkan
INGAT NAMA PEWAWANCARA
Sepertinya mengingat nama si pewawancara tidaklah penting, namun dalam hubungan yang cukup singkat itu Anda diharapkan bisa memberikan kesan positif. Dengan menyebut nama interviewer pada setiap menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan akan membuat interviewer merasa dihargai. Coba bandingkan antara kedua bentuk pertanyaan berikut ini :
Sang interviewer berkata : “apakah ada yang ingin Anda tanyakan?”, selanjutny Anda bertanya
Contoh :
1. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong?"
2. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong, Pak Roy?"
Selain merasa dihargai, interviewer akan menilai bahwa Anda konsentrasi, antusias dan benar-benar memperhatikan apa yang mereka tanyakan.
DON’T USE “YES” & “NO” ANSWEER
Usahakan agar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, jangan berhenti pada kata-kata “ya” dan “tidak” saja. Jawaban “ya” dan “tidak” adalah jawaban mati, dan menggambarkan kedangkalan ilmu/pengetahuan Anda. Sebuah jawaban peretanyaan harus disertai dengan jawaban yang lebih mendetil dan diskriptif. Siapkan diri Anda dengan pengetahuan-pengetahuan sederhana seputar posisi yang dilamar. Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan bersifat jebakan dan membuat Anda kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaannya. Tetapi yang harus menjadi pedoman adalah sebisa mungkin mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang Anda miliki dan mengkonversinya sehingga informasi yang disampaian cukup relevan dengan pertanyaannya.
Contoh pertanyaan :
Interviewer : “Apakah Anda pernah menduduki jabatan supervisor penjualan?”
Jawaban #1 : “Tidak, belum pernah”
Jawaban #2 : “Saya beberapa kali memimpin tim dalam proyek penjualan, bersama dengan beberapa salesperson, SPG dan Merchandiser, khususnya untuk modern market dan terbukti sukses meningkatkan pangsa pasar dari 10% menjadi 40%”.
Penjelasan :
Pada jawaban pertama, Anda langsung menjawab”Tidak”, sehingga akan langsung mendapat penilaian bahwa Anda tidak qualified atau tidak memenuhi syarat. Tetapi pada jawaban yang kedua, Anda tidak secara langsung menjawab tidak, tetapi Anda mengkonversi pengalaman menjalankan tugas supervisor, meskipun belum pernah menduduki jabatan tersebut, dan hasil yang dicapai pun adalah hasil kerja sama tim. Dan Anda tidak berbohong.
WAWANCARA KERJA #2
BE POSITIF
Adalah bersikap positif dalam wawancara, jangan sekali-kali mencoba untuk menjelek-jelekkan pekerjaan, mantan bos atau teman kerja Anda. Usahakan untuk selalu menyampaikan sesuatu yang baik dan positif, dan berikan kesan bahwa Anda melamar pekerjaan karena sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam wawancara, akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan seperti :
a. “Mengapa Anda berhenti/keluar/mengundurkan diri dari pekerjaan yang lama?”
b. “Bagaimana hubungan dengan atasan di perusahaan Anda yang lama?”
c. “Apakah selama ini Anda cukup puas dengan perusahaan tempat Anda bekerja?”
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka anda harus menggunakan kata-kata yang Positif, misalnya :
1. “Ingin mengembangkan karir”.
2. “Mencari tantangan yang lebih besar”.
3. “Kompensasi yang sesuai kontribusi”
4. “Mengembangkan kemampuan”
5. “Mencoba sesuatu yang baru”
6. “Karir cukup baik & stabil”
7. dll.
Salah satu contoh jawaban yang Negatif dan Positif adalah sebagai berikut :
Interviewer: “Mengapa Anda berhenti/keluar/mengundurkan diri dari pekerjaan yang lama?”
Negatif : “Karena Saya sudah tidak cocok lagi dengan atasan Saya, atas Saya selalu …..”
“Karena perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaga Saya lagi…”
“Situasi kerja tidak kondusif, pekerjaan terlalu berat …”
Positif : “ Karir Saya ditempat yang lama cukup baik, tetapi Saya ingin mencoba tantangan baru yang lebih besar, sudah saatnya Saya menjadi seorang supervisor dan Saya mampu melakukannya!”
Dengan demikian janganlah sekali-kali Anda memberikan jawaban yang mengarah pada hal-hal seperti :
Jumlah gaji yang rendah atau kecil
Tidak cocok dengan atasan
Tidak cocok dengan lingkungan kerja
Perusahaan tidak memberikan fasilitas yang memadai
Meskipun memang pada kenyataannya Anda mengundurkan diri dari perusahaan lama karena ada problem yang rumit dengan atasan, atau lingkungan kerja atau masalah negatif lain, tetap usahakan Anda tidak mengungkapkanya di depan interviewer. Hal ini disebabkan karena mereka tentu berfikir jawaban Anda bersifat subjektif, dan bisa saja masalah itu timbul dari diri Anda sendiri, bukan karena faktor eksternal. Oleh karena itu jawaban2 yang bersifat Positif, akan cukup membantu peforma Anda.
Selain menjawab pertanyaan di atas, Anda biasanya juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada interviewer. Pada kesempatan ini sebaiknya Anda gunakan untuk mengatahui informasi-informasi seputar pekerjaan da perusahaan. Tujuan pertanyaan ini selain memperoleh informasi, juga mendapatkan simpati dan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang aktif. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang bermutu seperti :
1. “Untuk posisi ini, berapa jumlah anak buah yang akan Anda bina?”
2. “Sebagai manajer area, meliputi area mana saja cakupan wilayah kerjanya?”
3. “Siapa pesaing yang paling ketat di wilayah pemasaran?”
4. “Perusahaan ini menggunakan sistem aplikasi apa untuk control keuangan?”
5. “Jenis produk yang dipasarkan oleh perusahaan ini meliputi apa saja?”
6. “Mengapa perusahaan ini hanya menggunakan jenis permasaran X, dan mengapa tidak menggunakan jenis pemasaran Y & Z?”
7. “Sejauh mana tanggung jawab Saya sebagai Koordinator kepada manajer wilayah?”
8. dll
Selain bentuk pertanyaan di atas, sebaiknya Anda menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang bermutu berikut ini :
1. Berapa jumlah kandidat yang melamar posisi ini
2. Mengapa posisi ini kosong
3. Kapan dilakukan tes berikutnya
4. dll.
PERHATIKAN BAHASA TUBUH
Bahasa tubuh atau body language seorang pelamar akan berpengaruh pada penilaian seorang interviewer. Wawancara, pada intinya adalah salah satu bentuk komunikasi, seperti halnya ngobrol atau bertamu. Kebiasan2 dalam melakukan komunikasi tatap muka, baik menurut norma Timur dan Barat pada prinsipnya sama. Orang Timur akan selalu menghendaki diperlakukan “hormat” oleh seorang yang statusnya “lebih rendah”, maksudnya adalah hubungan antara interviewer dan calon pelamar adalah hubungan yang tidak sejajar. Anda sebagai pelamar mempunyai kedudukan “lebih rendah” dibandingkan interviewer, karena Anda yang membutuhkan pekerjaan. Sedangkan untuk orang Barat, mereka tidak terlalu memperhatikan masalah “status” ini, tetapi lebih pada “eye contact” atau tatapan mata dan sikap tubuh yang baik.
Sikap tubuh dinilai kurang baik adalah indikator sikap tubuh orang yang gugup, seperti :
1. Sering menunduk
2. Menghindari tatapan mata
3. Memainkan alat tulis (seperti pulpen atau lainnya)
4. Meremas-remas tangan
5. Intonasi suara yang rendah, sehingga membuat interviewer meminta untuk berbicara lebih keras dan jelas
6. Kadang-karang berkeringat
7. dsb.
Untuk menguangi kegugupan, sebaiknya Anda sering mengambil dan mengatur nafas serta melakukan aktifitas lain sebelum dipanggil masuk ke ruang interview. Aktifitas lain seperti membaca dan berbincang-bincang dengan sesame kandidiat akan mengurangi ketegangan dan kecemasan.
PERSIAPAN LAIN-LAIN
Beberapa persiapan lain yang sebaiknya Anda perhatikan dalam acara wawancara kerja adalah :
1. Pakaian. Dalam acara ini usahakan Anda menggunakan pakaian lengan panjang berwarna putih yang diseterika rapih, dengan celana panjang berwaran cerah dan bukan putih atau hitam. Hal ini untuk memberikan kesan segar/fresh secara psikologis. gunakan pakaian yang aru saja dicuci/disetrika karena akan secara tidak langsung, hati Anda akan mendukung Anda untuk sigap bertindak.
2. Gunakan juga aksesoris seperti dasi apabila Anda melamar untuk posisi manajerial.
3. Pastikan sepatu Anda disikat.
4. Lakukan aktifitas normal yang biasa Anda lakukan sebelum berangkat ke tempat interview. Hal ini diperlukan untuk menjaga mood agar tetap dalam kondisi baik, misal : bangun pagi, baca Koran, minum the/kopi, sarapan pagi, senap pagi, dll.
5. Hindari aktifitas olah raga yang berat dimalam hari, misalnya bagi Anda yang hobi tennis atau bulutangkis di malam hari sebaiknya ditinggalkan lebih dulu. Hal ini untuk menjaga agar istirahat cukup dan tidak memberikan kesan Anda sedang mengantuk dengan mata merah.
Bila kebiasaan itu Anda hilangkan, maka dikhawatirkan kondisi psikologis Anda akan tegang sehingga mengganggu konsentasi Anda dalam wawancara.
DOKUMEN WAWANCARA
Dalam menghadapi “the big day”, Anda harus menyadari bahwa pada hari itu Anda bukan satu-satunya kandidat yang diwawancarai. Perusahaan pasti akan menyeleksi banyak calon dan akan sangat sibuk sekali. Dalam kondisi demikian maka mereka akan menyeleksi dengan cepat dan memberikan perhatian yang besar pada kandidiat yang memberikan kesan “lebih”. Untuk mendapatkan kesan tersebut salah satunya adalah kelengkapan dokumen. Dokumen pendukung itu adalah :
1. Curriculum vitae atau resume yang terbaru
2. Surat Rekomendasi dan Referensi
3. JOBProfile
4. Planning program kerja
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara, tidak akan lepas dari 4 dokumen tersebut. Jadi apabila Anda ingin lancar dan meyakinkan dalam sesi wawancara, maka Anda harus bisa “mempresentasikan” 4 resume tertulis tersbut. Seperti halnya ulangan atau ujian, 4 macam dokumen tersebut diibaratkan sebagai diktat pelajaran yang harus dipelajari. Khusus untuk planning program kerja, biasanya digunakan untuk model interview “The Apprantice” yang pernah di tayangkan oleh stasiun tv swasta. Model wawancara ini biasanya digunakan untuk mengisi posisi top leader dalam sebuah perusahaan (level direktur, general manager, store manager, dll). Dimana sang recruiter mengadu program kerja mana yang paling baik diantara kandidat yang ada. Salah satu contoh program kerja yang di susun adalah sebagai berikut :
Contoh kasus :
Sebuah perusahaan yang menjual produk-produk inovatif akan me re-open tokonya yang berada di sebuah mal di kota Surabaya. Mereka membutuhkan seorang area marketing manajer untuk daerah Surabaya dan sekitarnya. Permasalahan yang Anda rasakan adalah bahwa tokonya kurang menarik, promosi yang gencar di stasiun2 tv tidak mampu mengangkat penjualan, performance toko yang kusam, dll. Anda sebagai orang yang mempunyai background pemasaran berencana untuk mengajukan lamaran untuk mengisi posisi tersebut.
Berjabat Tangan Saat Wawancara
Cara berjabat tangan memang merupakan cerminan kepribadian seseorang. Cara menggenggam, menggoyangkan tangan dan eye contact, tidak luput dari penilaian saat wawancara pekerjaan.
Jangan sampai penilaian terhadap kita jadi salah ataupun menjadi minus saat wawancara hanya karena masalah jabat tangan semata. Ada beberapa gaya bersalaman yang bisa anda ketahui, mungkin saja kita jadi merubah gaya bersalaman .
Salaman ‘Lembap’. Tangan anda termasuk yang mudah berkeringat dan basah. Jika anda tidak ingin si pewawancara menarik tangan maka cobalah anda lap secara diam-diam sebelum berjabat tangan dengannya. Bila anda termasuk yang mudah berkeringat, cobalah basuh tangan sebelum anda diwawancara.
Setelah itu jangan katupkan tangan anda, jagalah agar selalu terbuka. Tangan yang tertutup atau terkepal akan mendorong kelenjar semakin aktif mengeluarkan keringat. Jangan gugup karena secara efektif akan membuat tangan anda basah. Cobalah untuk tenang, rileks dan fokus.
Salaman ‘Lemah’. Gaya bersalaman yang terlalu lembut atau lemah, menunjukkan rasa percaya diri yang kurang selain terlihat malas-malasan dan kurang menunjukkan minat. Bila saat wawancara anda melakukan gaya ini maka si pewawancara akan bertanya-tanya kualitas percaya diri anda. Latihlah untuk menjabat tangan lawan bicara anda dengan genggaman lebih kuat dan erat tapi tidak menjepit.
Salaman ‘Sentuh Jari’. Gaya berjabat tangan ini lemas sehingga memberi kesan seperti tidak berniat untuk bersalaman. Karena cara bersalaman ini biasanya hanya menyodorkan empat ujung jarinya dengan sekilas. Sebaiknya jangan dilakukan saat anda akan diwawancarai karena akan mengurangi nilai untuk anda.
Salaman ‘Full Contact’. Biasanya genggamannya erat dan mantap tapi tidak terlalu kencang dan menjepit. Sambil menggenggam tangan lawan, biasanya juga diikuti dengan eye contact yang ramah. Ini gaya berjabat tangan yang bagus untuk menunjukkan rasa percaya diri yang cukup bagus tapi tidak berlebihan. Lakukan saat wawancara untuk membuka gerbang impresi pertama yang menarik.
Jabat tangan mungkin sekilas seperti sesuatu hal yang kecil tapi kesan pertama sebelum melakukan wawancara seringkali muncul justru berasal dari point ini. Memang kelihatannya sederhana dan remeh tetapi dapat menjadi faktor menentukan dalam wawancara serta kehidupan sosial. Jabat tangan dengan mantap dan sambil menatap lawannya akan memiliki kesan pertama yang baik. Goodluck…
Oleh : Wahyu G k
Cara berjabat tangan memang merupakan cerminan kepribadian seseorang. Cara menggenggam, menggoyangkan tangan dan eye contact, tidak luput dari penilaian saat wawancara pekerjaan.
Jangan sampai penilaian terhadap kita jadi salah ataupun menjadi minus saat wawancara hanya karena masalah jabat tangan semata. Ada beberapa gaya bersalaman yang bisa anda ketahui, mungkin saja kita jadi merubah gaya bersalaman .
Salaman ‘Lembap’. Tangan anda termasuk yang mudah berkeringat dan basah. Jika anda tidak ingin si pewawancara menarik tangan maka cobalah anda lap secara diam-diam sebelum berjabat tangan dengannya. Bila anda termasuk yang mudah berkeringat, cobalah basuh tangan sebelum anda diwawancara.
Setelah itu jangan katupkan tangan anda, jagalah agar selalu terbuka. Tangan yang tertutup atau terkepal akan mendorong kelenjar semakin aktif mengeluarkan keringat. Jangan gugup karena secara efektif akan membuat tangan anda basah. Cobalah untuk tenang, rileks dan fokus.
Salaman ‘Lemah’. Gaya bersalaman yang terlalu lembut atau lemah, menunjukkan rasa percaya diri yang kurang selain terlihat malas-malasan dan kurang menunjukkan minat. Bila saat wawancara anda melakukan gaya ini maka si pewawancara akan bertanya-tanya kualitas percaya diri anda. Latihlah untuk menjabat tangan lawan bicara anda dengan genggaman lebih kuat dan erat tapi tidak menjepit.
Salaman ‘Sentuh Jari’. Gaya berjabat tangan ini lemas sehingga memberi kesan seperti tidak berniat untuk bersalaman. Karena cara bersalaman ini biasanya hanya menyodorkan empat ujung jarinya dengan sekilas. Sebaiknya jangan dilakukan saat anda akan diwawancarai karena akan mengurangi nilai untuk anda.
Salaman ‘Full Contact’. Biasanya genggamannya erat dan mantap tapi tidak terlalu kencang dan menjepit. Sambil menggenggam tangan lawan, biasanya juga diikuti dengan eye contact yang ramah. Ini gaya berjabat tangan yang bagus untuk menunjukkan rasa percaya diri yang cukup bagus tapi tidak berlebihan. Lakukan saat wawancara untuk membuka gerbang impresi pertama yang menarik.
Jabat tangan mungkin sekilas seperti sesuatu hal yang kecil tapi kesan pertama sebelum melakukan wawancara seringkali muncul justru berasal dari point ini. Memang kelihatannya sederhana dan remeh tetapi dapat menjadi faktor menentukan dalam wawancara serta kehidupan sosial. Jabat tangan dengan mantap dan sambil menatap lawannya akan memiliki kesan pertama yang baik. Goodluck…
Oleh : Wahyu G k
WAWANCARA KERJA
Description: WAWANCARA KERJAViews:
Category:
Tips