Masyarakat modern saat ini lebih
cenderung memindai persoalan orang lain dan/diluar dirinya yang di
latarbelakangi dari indra-indra lahiriah manusia itu sendiri atas dasar
kebutuhan batin.
Itu tidaklah salah karena
kesimpulan dari pembahasannya dapat menghasilkan hikmah. Tentunya keluar dari
pembahasan baik/buruknya hikmah itu untuk kehidupan seseorang. Ini di karenakan
revolusi informasi demi kepentingan individu.
Dasar pemikiran dan sikap masyarakat
modern saat ini telah dipengaruhi cara pemahaman peripatos yang dikenal
dengan metode peripatetic yang lahir dari seorang Aristoteles yang mengutamakan empirisme sebagai pendekatan untuk
memperoleh ( pengetahuan ) hikmah ( M. Solly Lubis. Filsafat Ilmu dan Penelitian,
(Bandung, Mandar Maju, 1994), h., 12. ).
Pengaruh yang didasari metode
yang lahir dari seorang filusuf Yunani
cukup efisien dan produktif untuk menjadi dasar pemikiran modern dan
mendominasi setiap sudut media sumber pembelajaran sehingga pengaruh para
pembaharu islam klasik yang mengutarakan dasar-dasar pemikiran dan tindakan
yang di dasari ketuhanan lewat Al-Qur’an
dan Al-Hadist tidak sampai sepenuhnya ke masyarakat Islam.
Hanya sedikit maksud yang
diterima oleh masyarakat islam modern dari para pemikir islam klasik seolah itu
hanya sebagai isu-isu kepentingan sehingga terjadi kelompok-kelompok yang
memecah persaudaraan kalangan islam dan melahirkan kalangan pemikir islam yang supreme
in metaphysics di era modern abad ini tanpa di barengi pemahaman
kandungan kitab suci dan hadist ( theology ) dan tafsir-tafsir alam
serta filosofis untuk mendukung kitab suci ( Philosophical Theology
) sehingga masyarakat islam tidak menemukan sesosok yang dominan untuk menjadi
pilar kuat sebagai dasar berpikir dan bersikap/untuk ber-ijtihad (
http://id.wikipedia.org/wiki/Ijtihad ). Maka tidaklah
salah jika lahir suatu sikap dan pemikiran Jumud ( http://id.wiktionary.org/wiki/jumud ) di kalangan islam.
Tidaklah suatu kesalahan abad ini
masyarakat Islami lebih bertindak dan berpikir menurut pemikiran filosofis luar
islam dan opini/kata-kata motivasi orang bijak atau orang yang memiliki
pengaruh besar di dunia barat modern yang terlahir dari pemikiran logika
Aristoteles, ini juga karena dasar keilmuan itulah yang sampai atau disampaikan
para penganut kepentingan .. dari sisi lain bisa membuka pemikiran kita untuk
mencoba mengembangkan metode-metode yang di lahirkannya.
- dengan melakukan pendekatan terhadap diri sendiri..
- mencoba mencari menelaah apa permasalahan yang ada dalam diri kita, untuk merujuk apa yang dibutuhkan diri kita secara batin dan lahir..
- menentukan permasalahan apa dan/siapa yang akan di pindai untuk di bahas,.
- demi pengaruh dalam perubahan diri ke arah yang baik dan benar,.
- meraih keyakinan dan wawasan yang terfokus,.
- sehingga secara tidak langsung memposisikan diri sebagai diri yang memiliki unsur manfaat yang baik di tengah-tengah masyarakat islam dan umum..
Ramadlan setidaknya menjawab
permasalah diri ..
- kebutuhan secara lahir ( dari menahan lapar dan haus yang menyehatkan ) kita menyadari permasalah yang ada baik itu materi fisik ( hutang, permasalahan keluarga, hubungan pertemanan, rugi, untung, janji-janji, permasalahan ekonomi, pekerjaan dsb. ) yang mempengaruhi materi nonfisik ( berpikir mencari solusi, mencari manfaat, mencari hikmah, mencari kepuasan, mencari kedamaian, mencari kenyamanan, mencari keamanan, mencari kepuasan dsb. ) membuat seseorang menjadi lebih berhati-hati dalam berpikir dan bertindak, lebih mengutamakan hasrat batin dari pada lahir.
- Kebutuhan secara batin ( dari meyakini akan didapatkannya derajat taqwa melahirkan lahiriah yang kuat dan bertindak memiliki tujuan )
Logika ( Jan Hendrik Rapar. Pengantar
...., h. 52 | Mohammad Hatta. Alam
Pikiran Yunani, (Jakarta :Universitas Indonesia (UI-Press), 1980), h. 120.
) sangatlah di butuhkan, namun sebagai kaum muslimin ada wahyu
yang diturunkan dari Allah SWT untuk menjadi penyeimbang, menuntun logika
dan mendampingi sekaligus sebagai sumber pemikiran yang membuka tabir keingin
tahuan manusia yang sebelumnya tidak dan/belum terlintas dalam akal manusia.
Yang pada intinya pemikiran yang
menghasilkan logika dengan di barengi keyakinan yang tumbuh dari indra batin
seseorang, akan menghasilkan sikap dan pemikiran yang bermanfaat yang merujuk
kepada kebaikan dan kebenaran tentunya dalam pandangan islam.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat
melahirkan informasi-informasi baru yang lebih bermanfaat merujuk kepada kebenaran untuk kita semua. amien
Penulis : Fuad HS ( Mahasiswa TUA Jur. SI UNIBI Bandung )
Dipersembahkan untuk Mahasiswa Fikom
Jur. KPI STAI Persis Bandung Yang Baru lulus Sidang Tgl 25 Juli 2013
Ramadlan : Gejolak Diri
Description: filsafat islam, pemikiran islam, aristoteles, pemikiran ramadhan, hikmah ramadhan, ramadhanViews:
Category:
Renungan